Batik Jaziratul Muluk, Mengenang Perkembangan Islam di Maluku

Rabu, 24 Agustus 2016 - 09:25 WIB
Batik Jaziratul Muluk,...
Batik Jaziratul Muluk, Mengenang Perkembangan Islam di Maluku
A A A
YOGYAKARTA - Batik, kini sudah menjadi warisan budaya tanah air yang mendunia. Batik telah berkembang menjadi industri, meskipun dalam skala kecil tetapi sudah menjadi penyumbang pertumbuhan ekonomi di wilayah DIY. Tetapi batik menjadi bagian tak terpisahkan dari Yogyakarta. Terlebih Yogyakarta dikenal sebagai Kota Batik Internasional.

Namun batik kini tak lagi diklaim sebagai warisan adiluhung masyarakat Jawa. Karena ternyata batik ada di hampir seluruh daerah yang ada di Indonesia. Dan setiap daerah memiliki ciri khas tertentu dengan batik daerah lain. Sehingga batik kini dikenal sebagai salah satu kekayaan nusantara. Batik merupakan karya terbesar dari seniman kreatif bangsa Indonesia.

Batik Nusantara merupakan salah identitas budaya yang hingga kini masih dijaga dan terus dilestarikan di berbagai pelosok Indonesia. Namun tidak banyak orang yang mengetahui jika batik tak sekedar dari kain yang diberi corak dengan lilin semata. Karena batik memiliki nilai yang penuh dengan filosofi di balik setiap bentuk corak yang tertuang dalam kain ataupun media lainya.

Di balik sejarah panjang batik, tersimpan banyak makna filosofi. Sejak ratusan tahun silam, batik Nusantara telah menjadi salah satu produk budaya khas bangsa ini, yang memiliki nilai filosofi, ekonomi maupun sosial kultural. Batik tumbuh dan berkembang seiring jaman yang hingga kini menjadi salah satu warisan budaya dunia.

Salah satu yang kini tengah dirintis oleh pengusaha muda adalah Sogan Batik. Pencetus Sogan Batik, Iffah M Dewi mengatakan, Sogan Batik memiliki motif yang unik nan eksotik. Motif kontemporer yang terus berkembang tanpa melupakan motif motif batik asli seperti sekar jagad, kawung truntum atau parang masih menjadi ruh dari Sogan Batik.

"Tak sekedar batik klasik Yogyakarta, tetapi motif batik dari berbagai daerah lain di Nusantara masuk dalam motif Sogan Batik," tuturnya.

Tak hanya itu, Sogan Batik bahkan juga memiliki motif batik berciri unik lainnya mulai dari makam makam raja Imogiri. Motif lain yang ada seperti Mataram legacy atau motif prajurit Mataram hingga motif khasanah bangunan dan arsitektur Andalusia yang kini masih banyak ditemukan di berbagai daerah di Indonesia. Arsitek Andalusia masih ditemuka di Indonesia karena pengaruh bangsa barat ketika menjajah Indonesia.

Sebagai pencipta Sogan Batik, ia tetap berkomitmen untuk tak sekedar menyuguhkan sebuah karya batik namun juga menarasikan pesan sejarah Nusantara dan Islam di dunia. Nilai-nilai inilah yang dijadikan pakem utama dalam mengembangkan motif. Di sisi lain, setiap proses produksi batik baik dari desain, pola, pembatikan, pewarnaan, penjahitan sampai dengan selesai diiringi dengan dzikir.

Setelah belajar dari filosofi nilai-nilai Islam yang begitu luhur, ia mencoba menuangkannya ke dalam goresan motif batik. Bahkan secara khusus, ia menciptakan Sogan Batik dengan motif khusus yang ia beri tema Batik Berdzikir. Motif islami ia angkat berdasarkan kebiasaan di tempat produksi Sogan Batik yang tidak lepas dari nilai-nilai Islami.

"Batik berdzikir secara khusus akan hadir dalam ajang Yogya Fashion week 2016 ini,"ujarnya.

Sogan Batik akan menampilkan karya unik yang memadukan unsur tenun motif Maluku. Tak hanya itu, Batik tulis warna Coklat Sogan dengan motif Maluku akan ia padukan dengan lurik khas Jawa. Dua budaya yang berbeda tersebut akan ia kemas dalam satu koleksi yakni Jaziratul Muluk. Sebuah karya batik yang ia ambilkan dari cerita sejarah Islam.

Batik Jaziratul Muluk diinspirasi dari kisah Ibnu Battuta di abad ke-13 lalu. Ibnu Battuta merpuakan seorang pengelana muslim dari Maroko sampai kepada suatu kepulauan yang kaya akan rempah dan menyebutnya sebagai Jaziratul Muluk atau Jazirah (nya) para Malik (Raja). Menurutnya, ada 4 kerajaan Islam di Maluku, yaitu Ternate Tidore, Jailolo, Bacan yang menjadi inspirasi.

Komoditas cengkeh dan Lada menjadi komoditas utama daerah kepulauan ini sehingga menarik para pedagang Nusantara maupun asing. tak sekedar menjadi komoditas perdagangan, bahkan cengkeh dan lada ini menjadi hiasan dekoratif termasuk dalam motif batik tulis yang digunakan. Kemunduran Kerajaan Ternate disebabkan karena adu domba oleh bangsa asing dengan Kerajaan Tidore. Kemudian Ternate Tidore bersatu dan berhasil mengusir penjajah, namun kemenangan tersebut tidak bertahan lama sebab VOC oleh Belanda berhasil menaklukkan Ternate dengan strategi dan manajemen organisasi yang maju.

Melalui batik yang ia desain itulah, Iffah ingin menggambarkan betapa Indonesia ini diberikan kekayaan alam dan budaya yang luar biasa. Namun sejarah selalu bercerita adanya adu domba dengan saudara sebangsa sehingga berakhir pada kemunduran. Iffah seolah ingin berpesan agar generasi muda saat ini harus belajar sejarah agar tahu masa suram bangsa dan berbagai penyebabnya.

"Belajar dari masa lalu, menjadi tantangan kita di masa kini untuk selalu menjaga semangat persatuan dan persaudaraan, agar menjadi bangsa yang kuat dan memiliki jati diri Pesona tersendiri," paparnya di workshopnya di Rejodani Sleman.

Penikmat Batik asal Yogyakarta Yudha, mengaku tertarik dengan padu padan antara budaya Jawa dengan Maluku. Ia tidak menyangka kombinasi yang disajikan Sogan Batik dalam karyanya mampu menghasilkan gaya busana yang berbeda. Vokalis band lokal ini mengaku senang dengan penampilan yang berbeda dibanding khalayak umum lainnya.

"Saya senang kalau bisa tampil beda.Seperti Sogan Batik ini berbeda dengan batik pada umumnya," ujarnya.
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1255 seconds (0.1#10.140)